Bedanya Tukang Foto dengan Fotografer
The best photo shoot !!!
Kamu tahu rasanya berdiri untuk dapetin satu foto yang terbaik , keren, dan mantap kaya gini (narsis sendiri) hahaha.
itu lah fotografer, seni itu ga bisa di estimasi ketika kamu dapat karya yang terbaik
terbayarkan ketika liat di PC, dari puluhan bahkan ratusan hasil foto kamu, cuman satu atau dua yang ketika kamu liat, langsung berkata "wih"/"wah"/ apalah itu kamu kagum gara-gara ada foto yang mantul banget.
selain ada yang mengatakan sama, ada juga yang mengatakan terdapat perbedaan diantaranya, bisa dibaca:
3 perbedaannya
namun sebenernya fotografer dan tukang foto kalau dilihat kasat mata ya,. sama saja. bisa dilihat artikel yang mengatakan bahwa fotografer dan tukang foto itu sama, kalian juga bisa baca di link ini:
perbedaan tukang foto dengan fotografer adalah sama
perbedaan tukang foto dengan fotografer adalah sama
dan juga menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
juga sama:
selain ada yang mengatakan sama, ada juga yang mengatakan terdapat perbedaan diantaranya, bisa dibaca:
3 perbedaannya
lalu bedanya, tukang foto sama fotografer apa???
kemarin-kemarin ketemu sama "tukang foto pro" sudah lebih 20 tahun.
dia bilang saya selama ini, jadi tukang foto karna klien-klien saya banyak yang suka dengan hasil saya (menyenangkan hati kliennya, entah fotonya itu bagus apa engga, yang penting muka si klien ada dan fotonya banyak). hahaha
lantas beda atau sama nih jadinya?
kalau saya berpendapat dan mengatakan itu beda. kenapa?
kalau saya berpendapat dan mengatakan itu beda. kenapa?
fotografer bertindak, berkarya, memotret bukan karna uang. tapi karna kesenangannya memotret (bukan berati ga butuh uang). tapi motivasi dibalilk itu jelas beda.
selain motivasinya beda, dan juga tergantung permintaan, ketika kamu di bayar untuk foto sesuatu, itu kamu jadi tukang foto/poling (poto keliling) hahaha.
tapi ketika kamu merasa ga dibayar, kamu foto sesuatu yang memang itu kamu seneng dan bahagia, kamu jadi fotografer. sebenernya alat dan orangnya sama, tapi pandangan saya ingin mengatakan berbeda dari sudut pandang motivasinya.
selain motivasinya beda, dan juga tergantung permintaan, ketika kamu di bayar untuk foto sesuatu, itu kamu jadi tukang foto/poling (poto keliling) hahaha.
tapi ketika kamu merasa ga dibayar, kamu foto sesuatu yang memang itu kamu seneng dan bahagia, kamu jadi fotografer. sebenernya alat dan orangnya sama, tapi pandangan saya ingin mengatakan berbeda dari sudut pandang motivasinya.
sama seperti, kamu buat kopi untuk dirimu sendiri (pakai kopi terbaik, gulanya sesuka hati kamu, airnya sesuka hati kamu, dsb) tapi beda ketika kamu buat kopi untuk konsumen (pakai komposisi nya sesuai uangnya). ga bisa nambah sesuka hati kamu, alias ad uang ada barang (maksutnya kopi) tuh...
pada akhirnya apabila kita melepas ke ego an tentang "aku" sebenernya ya sama saja, barangkali artikel di bawah ini bisa menjadi penengah anatar tukang foto VS fotografer:
"TIDAK ADA BEDANYA"
nah, jadi selama ini kita dibutakan oleh EGO ya (termasuk saya) hahahaha
baru sadar selama ini saya sudah membuat perbedaan diantara kita.
yuk kita bersama-sama menuju pelaminan, LOH!!!
hahahaha
sekian, semoga bermanfaat, sebenernya tulisan ini pengen saya tulis di status FB, eh jadi panjang, ya sudah lah, jadi di blog, tapi ga apa-apa ya, kalau jelek tulisan ini, saya harap anda yang baca ini, jangan di jadikan sumber penulisan anda ya (hahahaha) karna apa yang saya tulis di atas berdasarkan pendapat saya, dan pandangan saya (belum melalui proses penelitian tertentu) jadi mohon maaf bila kurang berkenan.
SALAM MOTO!!!
pada akhirnya apabila kita melepas ke ego an tentang "aku" sebenernya ya sama saja, barangkali artikel di bawah ini bisa menjadi penengah anatar tukang foto VS fotografer:
"TIDAK ADA BEDANYA"
nah, jadi selama ini kita dibutakan oleh EGO ya (termasuk saya) hahahaha
baru sadar selama ini saya sudah membuat perbedaan diantara kita.
yuk kita bersama-sama menuju pelaminan, LOH!!!
hahahaha
sekian, semoga bermanfaat, sebenernya tulisan ini pengen saya tulis di status FB, eh jadi panjang, ya sudah lah, jadi di blog, tapi ga apa-apa ya, kalau jelek tulisan ini, saya harap anda yang baca ini, jangan di jadikan sumber penulisan anda ya (hahahaha) karna apa yang saya tulis di atas berdasarkan pendapat saya, dan pandangan saya (belum melalui proses penelitian tertentu) jadi mohon maaf bila kurang berkenan.
SALAM MOTO!!!
motret terus karna memotret is essential pleasure.
2019